Friday, October 2, 2009

Drama - Tak Selamanya Selingkuh itu Indah

TAK SELAMANYA SELINGKUH ITU INDAH

Adegan 1

Sabtu sore yang carah,dimana hari yang sangat cocok untuk setiap orang pergi jalan-jalan keluar rumah untuk menikmati indahnya hari. Begitu pula dengan sepasang sejoli yaitu Fachri dengan Nely yang tak ingin menyia-nyiakan keindahan taman kota di Sabtu sore. Fachri dan Nely duduk di bangku taman sambil bercengkrama. Fachri lebih banyak cerita daripada Nely. Tak tau kenapa Nely hari ini agak lain dari biasanya.



Fachri : (Duduk merapat kesamping Nely dan menatap wajah Nely yang agak jutek) “Say, kenapa kok kamu beda banget hari ini?”

Nely : (Menatap lurus kedepan, ntah memandangi apa dan bersikap cuek terhadap Fachri) “Biasa aja koq. Emangnya apanya yang beda dari aku?”

Fachri : (Menatap lurus kedepan lalu duduk bersandar) “Setau aku kamu tuch biasanya selalu banyak ngomong, lucu, dan yang paling aku suka dari kamu tuch kamu orangnya perhatian banget. Tapi hari ini semua sifat itu hilang ntah kemana. Emangnya ada apa sih say?”

Nely : (Dengan jutek) “Udahlah, aku tuch gak papa lagi, kamu aja yang merasa kayak gitu, lagian gak ada apa-apa kok. Kalok kamu masih banyak tanya aku pulang aja dech.”(kesal)

Fachri : (Berusaha membujuk Nely agar tidak pulang) “Jangan donk sanyang, kalok kamu pulang rasa kangen aku belum terobatin donk. Ntar malem kamu gak bisa keluar jalan, padahal aku tuch pengennya kita jalannya ntar malem aja. Emangnya kenapa sich say kok ntar malem gak bisa keluar jalan?”

Nely : (Wajah cemberut, tangan dilipat diperut) “Masuk angin tau,kamu kan tau aku baru 2 hari yang lalu sakit. Emangnya kamu mau kalok aku sakit lagi? (Mengambil handphone dari kantong lalu mendengarkan musik/MP3) Say,say coba dengerin dech lagu ini (memberikan sebelah headsetnya kepada Fachri) aneh ya, masa judul lagunya “Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah”. Padahal kata orang-orang selingkuh itu indah banget”

Fachri : (Mendengarkan musik hanya dengan satu headset) “Nggak selamanya selingkuh itu indah. Kata temen aku, selingkuh cuma bikin ribet.”

Nely : (Sambil menarik headset dari telinganya dan telinga Fachri lalu mematikan musik di handphonednya dan menyimpannya kedalam kantong) “Mungkin temen kamu aja kali yang nggak pinter selingkuh, jadi ketauan dan jadi ribet dech. Udahlah, uda mau gelap nie aku mau pulang, ntar keburu malem lagi.”

Fachri : (Kecewa) “Ya udahlah kita pulang aja”. (Sambil beranjak dari tempat duduk dan berjalan meninggalkan taman) “Say, besok kita bisa jalan lagi nggak?”

Nely : (Berjalan dengan pandangan lurus di samping Fachri) “Nggak, aku ada urusan yang lebih penting dari pada pacaran sama kamu”.

Fachri : (Hanya diam, tertunduk dan terus berjalan dengan hati gundah)



Adegan 2

Setelah mengantar Nely pulang, Fachri pun pulang kerumah kostnya yang dihuni Ia dan kakaknya. Fachri pulang dengan keadaan gundah.Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Fachri masuk kedalam rumah dan langsung merebahkan tubuhnya ke bangku di ruang tamu.Keadaan pintu tertutup. Pintu terletak di depan ruang tamu.



Kakak : (Duduk di bangku di ruang tamu sembari membaca majalah. Wajahnya terheran melihat wajah masam adiknya) “Kenapa fachri? Kok wajah kamu masam banget? Apa kamu tadi gak jumpa sama Nely ya?”(mencoba menebak)

Fachri : (Merebahkan tubuh ke bangku di ruang tamu) “Aku jumpa kok sama Nely”

Kakak : (Masih penasaran dengan perubahan wajah adiknya) “Lalu, kenapa kamu kok gundah begini?”

Fachri : (Sebenarnya malas cerita,tetapi bercerita juga demi menghormati kakaknya) “Aku tadi emang jumpa sama Nely dan jalan ketaman sama Nely, tapi hari ini dia beda banget. Sepanjang perjalanan kami, Nely terus jutek dan nyuekin aku. Aku jadi bingung kenapa Nely tadi bertingkah seperti itu?”

Kakak : (Mencoba menenangkan hati adiknya) “Mungkin pengaruh kondisi tubuh Nely yang belum sembuh benar dari sakitnya kali..!”

Fachri : (Sambil berjalan menuju kamar) “Mungkinlah kak.”

Nely : (Sambil membereskan majalah yang dibacanya tadi) “Kasihan si Fachri, hanya karena dicuekin sama Nely dia jadi gundah begitu. Daripada mikirin hal itu lebih baik aku pergi kekamar baca novel sampe tidur”.(Berjalan menuju kamar)



Adegan 3

Keesokan harinya…

Minggu yang cerah membuat setiap orang bahagia. Tetapi tidak dengan Fachri. Hatinya masih terus memikirkan Nely yang sikapnya berubah. Untuk menghilangkan kegundahan itu, Fachri pun jalan-jalan ke taman kota untuk sekedar menyegarkan pikirannya. Tapi, sesampainya di taman kota bukan pikirannya yang segar tapi……….Mari kita saksikan saja kelanjutannya.



Fachri : (Berjalan menuju tempat duduk yang di dudukinya bersama Nely semalam) “Sepertinya itu Nely, sama siapa ya…? Tapi nggak mungkin dia kan ada urusan penting(terus mendekat, dan ternyata setelah dekat ia pun terkejut karena yang dilihatnya tadi memang Nely yang sedang asyik bercengkrama dengan pria lain) Hah….Nely, kamu bilang kamu ada urusan penting, tapi kenapa kamu ada disini, dan siapa dia?”

Nely : (Beranjak dari tempat duduknya lalu menarik Fachri agak menjauh dari tempat duduk) “Kamu ngapain kesini? Ganggu urusan orang saja.”

Fachri : (kesal karena merasa ditipu) “Jadi ini urusan kamu?”

Nely : (Dengan jutek) “Iya, emangnya kenapa?” (Kemudian bercekcok dengan Fachri hingga pria yang bersamanya tadi yaitu Roy datang menghampirinya dan Fachri)

Roy : (Penasaran ingin tahu apa yang terjadi dan menghampiri Nely dan Fachri yang sedang cekcok) “Ada apa ini say? (menatap Nely) Kok sepertinya ada keributan.”

Fachri : (Mendorong Roy karena merasa tidak senang atas kedatangan Roy) “Ngapain lo ikut campur?”

Roy : (Kesal) “Eh bagus lo ya, gak usah cari masalah dech.”

Fachri : Mendorong Roy lagi) “Kenapa? Gak seneng lo, gua ribut sama Nely? Suka-suka gua donk, Nely kan pacar gua..!”

Roy : (Menarik kerah baju Fachri) “Belagu amat sich lo”(Melayangkan tangan dan siap membogemkan tangannya ke wajah Fachri)

Nely : (Masuk menengahi pertengkaran Roy dengan Fachri dan mencoba menahan aksi Roy) “ Udah-udah, gak usah pada berantem. Gak ada gunanya. Biar aku jelasin. (Menatap Fachri,tangannya memegang tangan Roy) Gini Fachri, ini Roy dia pacar baru aku.”

Fachri : (Merasa tidak percaya) “Tapi…….”

Nely : (Memotong perkataan Fachri) “Nggak ada tapi-tapi. Kami kenalan minggu lalu juga disini. Dan ketika Roy bilang dia mau jadi pacar aku, aku langsung suka sama dia lalu kami pacaran.”

Fachri : (Masih tidak percaya) “ Tapi kenapa?

Nely : “Karena aku udah bosen pacaran sama kamu.”(Menarik tangan Roy dan mengajak Roy pergi) “Yuk Roy.”

Roy : (Mendorong Fachri) “Minggir lo”



Adegan 4

Setelah Roy dan Nely berlalu, Fachri hanya bisa meratapi nasibnya yang buruk. sambil memegang kepalanya dengan perasaan gundah Fachri pun pulang kerumahnya.(Jeda)



Fachri pulang dengan keadaan yang tidak karu-karuan. Fachri membanting pintu lalu masuk kedalam rumahnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke bengku diruang tamu. Kakak Fachri juga sedang berada di ruang tamu masih mau membaca majalah.



Kakak : “Kenapa kamu fachri?”(Penasaran)

Fachri : (Langsung merebahkan tubuh ke bangku dan meremas keras-keras rambutnya) “A…..akh……! Nel, kenapa kamu ninggalin aku? Aku salah apa sama kamu?”(tidak memperdulikan perkataan kakaknya)

Kakak : (Mulai mengerti kenapa Fachri jadi stres) “Kenapa? Kamu diputusin ya sama Nely?

Fachri : (Menatap lurus kedepan) “Iya kak, tapi aku nggak ngerti kenapa Nely bisa mutusin aku. Malah dia udah pacaran lagi sebelum dia bilang putus sama aku.”

Kakak : (Mencoba menenangkan hati Fachri) “Udahlah Fachri, mungkin Nely memang bukan jodoh kamu. Belajarlah untuk melupakannya.”

Fachri : (Sambil berjalan menuju kamarnya)”Nggak semudah itu kak.”

Kakak : (Berjalan kearah dapur pengen mengambil minum) “Fachri, Fachri, malang benar nasibmu”



Adegan 5

Satu minggu kemudian………

Hari minggu yang sedikit mendung. Sungguh cuaca yang sangat begus untuk jalan-jalan. Karena tidak panas dan tidak hujan. Fachri pergi jalan-jalan ke Taman kota untuk sekedar melihat-lihat. Begitu juga dengan Nely. Tapi mereka tidak ada membuat janji. Nely sampai duluan di Taman Kota dan ketika sampai di taman kota Nely pun dikejutkan oleh suatu kejadian. Kejadian apakah itu…? Apakah Nely dan Fachri dapat berjumpa di Taman kota?...............Mari kita saksikan kelanjutannya.





Nely : (Berjalan menuju tempat duduk di taman. Dan keget ketika melihat Roy dengan wanita lain duduk dan sedang asyik bersenda gurau) “Hah……. Roy, ngapain kamu disini dan siapa wanita ini? (menunjuk kearah wanita yang tadi duduk bersama Roy, yaitu Kia)

Kia : “Siapa dia Roy?”(Penasaran)

Roy : (Berdiri menatap Nely dan tidak memperdulikan pertanyaan Kia) “Aku yang seharusnya bertanya sama kamu, ngapain kamu kesini sendirian. Mau cari pacar lagi ya….?gak papa kok, aku udah dapat pengganti kamu.”

Nely : (Tidak percaya) “Tapi, kenapa Roy, kenapa?... apa mungkin karena wanita ini? Ini yang udah buat kamu lupa sama aku? (menarik tangan Kia agar Kia berdiri)

Kia : (Merasa tidak senang) “Eh… bagus lo, dasar cewek murahan. (menolak bahu Nely) Roy itu emang udah lama suka sama gue.. Maklumlah gue tu lebih kaya dari pada loe yang cuma punya modal tampang yang nggak seberapa itu.”

Nely : (Panas karena mendengar perkataan Kia) “Apa loe bilang?(Menjambak rambut Kia) Loe tu yang cewek murahan, bisanya cuma ngerebut cowok orang.”

Kia : (Hanya bisa meringis kesakitan sambil memegang rambutnya yang dijambak Nely)

Roy : (Menyingkirkan tangan Nely dari Rambut Kia) “Apa-apaan kamu Nel? (Menampar Nely) Udahlah kamu sebaiknya balik lagi aja ke cowok kamu yang jelek itu. Kita memang ditakdirkan tidak berjodoh. Yuk say kita pergi.” (Memegang tangan Kia dan berlalu meninggalkan Nely)

Kia : (Sambil berjalan menatap kearah Nely yang hampir menangis) “Puas loe cewek murahan”



Nely : (Menangis meratapi nasib) “Oh malangnya nasibku… aku telah melakukan sesuatu yang salah. Andai waktu dapat berputar kembali…. Oh Fachri…aku menyesal telah membuatmu kecewa. Aku sebenarnya masih sayang sama kamu. Tapi, apakah kamu mau menerimaku kembali…? (Teringat oleh perkataan Fachri) Fachri, ternyata benar apa yang telah engkau katakan, bahwa tak selamanya selingkuh itu indah. Aku menyesal telah meninggalkan kamu Fachri…..”(Berhenti menangis karena ada yang datang menghampirinya)

Rampok : (Duduk disebelah Nely dan tanpa basa-basi) “Eh kamu cepetan keluarin semua barang-barang berharga kamu.”

Nely : (Merasa heran dan takut) “Hah…siapa kamu?..”

Rampok: “Nggak usah banyak tanya ayo cepetan keluarin semua barang barang berharga kamu!”(Menodongkan pisau yang dibawanya)

Nely : “Kamu mau merampokku? (ketakutan) Ah..jangan…jangan…”(Menarik tasnya dan terjadilah aksi tarik menarik tas antara si Rampok dan Nely hingga pada akhirnya Fachri datang)

Fachri : (Tiba di taman kota dan melihat Nely yang sedang di rampok Fachri pun langsung lari kearah Nely dan Rampok, tanpa pikir panjang Fachri langsung meninju Rampok) “Hei…mau lo apakan pacar gua?...lo rampok ya…(Terus berkelahi dengan rampok sampai suatu ketika pisau sang rampok menghentikan perlawanan Fachri)

Rampok : (Ketakutan karena melihat banyak darah yang keluar dari perut Fachri yang kena tusuk) “Mampus gua…(mengambil pisaunya yang tertancap di perut Fachri ) mendingan gua kabur aja” (lari meninggalkan Fachri dan Nely)

Nely :“Fachri……bangun…..,jangan tinggalkan aku……. Fachri……,Fachri……”(Menangis sambil memeluk tubuh Fachri yang tergeletak tak berdaya)



Rampok berhasil melarikan diri karena keadaan taman yang sepi. Nely terus menangis di samping Fachri sembari meminta tolong kepada orang-orang yang kiranya mendengarnya. Karena darah terus keluar dari tubuh Fachri, maka Fachri pun meninggal. Tapi sebelum Meninggal Fachri masih sempat mengucapkan satu kalimat yang mungkin takkan pernah dilupakan oleh Nely, yaitu “Aku cinta kamu”.



SEKIAN






0 comments:

Post a Comment

 

Halim's Blog Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template